Senin, 29 November 2010

Ferguson belum mau pensiun

Alex Ferguson Bos Manchester United Alex Ferguson mengulangi keinginan untuk tetap menjadi manajer klub itu.

Ferguson akan menginjak usia 69 tahun bulan Desember dan belum berencana untuk meninggalkan posnya di Old Trafford yang telah ia jabat sejak tahun 1986.

"Pensiun adalah untuk orang muda," kata pelatih asal Skotlandia itu. "Saya terlalu tua untuk pensiun. Tidak ada yang bisa saya kerjakan nanti."

"Sepanjang saya masih sehat, saya akan tetap lanjutkan. Keluarga saya yang akan mengambil keputusan."

Ferguson yang membawa Manchester United merebut Liga Champions tahun 1999, hampir pensiun tahun 2002 namun berubah pikiran dan kembali memenangkan Liga Champions tahun 2008.

Pada tahun yang sama, ia merayakan setengah abad berkecimpung dalam sepak bola dengan penampilan perdana untuk klub Queenss Park pada usia 16 tahun tanggal 15 November 1958.

Pemain sekarang cengeng
Ferguson mengakui bahwa gaya kepemimpinannya berubah dalam 36 tahun namun ia memastikan masih bisa membentak para pemain dan marah bila perlu.

"Dunia telah berubah dan begitu juga dengan sikap pemain. Kini saya menghadapi pemain-pemain yang lebih rentan. Mereka dikelilingi orangtua modern, agen dan citra mereka sendiri.

"Mereka perlu tampil dengan tato dan anting. Sejumlah pemain bahkan menangis di ruang ganti - [mantan kapten] Bryan Robson tidak pernah menangis.

"Dunia sudah berubah bagi saya dan karena itu saya harus menyesuaikan diri. Tidak salah bila kita marah untuk alasan yang benar. Namun saya tidak berlarut sampai keesokan harinya."

Pemilik Manchester United, keluarga Glazer dari Amerika, merencanakan untuk mengurangi masalah keuangan klub dengan membayar pinjaman berbunga tinggi bernilai Pound 220 juta.

Keluarga Glazer mengambil alih United dengan membayar Pound 790 juta tahun 2005 dan langkah ini memicu kritikan dan menyebabkan pembentukan klub tandingan, FC United of Manchester dan juga gerakan protes yang disebut Green and Gold.

Tetapi Ferguson mengatakan ia merasa terhormat bekerja dengan pemilik asal Amerika Serikat yang membiarkannya fokus pada tim.

"Mereka tidak pernah mengganggu saya atau ikut campur dalam pekerjaan saya," tambahnya.

"Saya mendengar cerita tentang pemilik klub yang mengirim sms kepada manajer selama latihan, pemilik asal Inggris. Hanya karena anda sukses dalam bisnis, bukan berarti anda akan berhasil dalam klub sepak bola," tandasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar